Selasa, 21 Oktober 2014

Kebudayaan Sunda

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI





TULISAN MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
KEBUDAYAAN SUNDA

Disusun Oleh:

Nama          : Shaffa Ummu Kulsum Hasanah
Kelas          : 1EA32
Npm           : 1A214185
Jurusan       : Manajemen

Dosen         : Arsi Binawanti, Spsi



Kata pengantar

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa saya panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.  Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai harapan, walaupun di dalam pembuatannya saya menghadapi berbagai kesulitan karena kertebatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khusunya kepada Ibu Arsi Binawanti, Spsi selaku dosen pembimbing Ilmu Budaya Dasar. Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan penulisan ilmiah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.


Bekasi, 30 September 2014  
Hormat saya


Shaffa Ummu K H



Daftar Isi 

Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................iii

Bab 1 Pendahuluan.................................................................................iv
Latar Belakang........................................................................................iv
Tujuan.....................................................................................................iv

Bab 2 Pembahasan..................................................................................1
Kepercayaan...........................................................................................1
Kekerabatan............................................................................................1
Mata Pencaharian.....................................................................................2
Kesenian...................................................................................................2
Bahasa......................................................................................................4

Bab 3 Permasalahan..................................................................................5
Strenght (Kekuatan)..................................................................................5
Weakness (Kelemahan)..............................................................................5
Opportunity (Peluang)................................................................................5
Threats (Tantangan)....................................................................................5

Bab 4 Penutup..............................................................................................6
Kesimpulan...................................................................................................6
Saran.............................................................................................................6
Daftar Pustaka...............................................................................................7


BAB 1

Latar Belakang

   Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di dalam berbagai aspek kehidupan. Bukti nyata adanya kemajemukan di dalam masyarakat kita terlihat dalam beragamnya kebudayaan di Indonesia. Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitu pula sebaliknya tidak akan ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Ini berarti begitu besar kaitan antara kebudayaan dengan masyarakat.
Melihat realita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural maka akan terlihat pula adanya berbagai suku bangsa. Tiap suku bangsa inilah yang kemudian mempunyai ciri khas kebudayaan yang berbeda-beda. Suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia, suku Sunda memiliki kharakteristik yang membedakannya dengan suku yang lain. Keunikan kharakteristik suku Sunda ini tercermin dari kebudayaan yang mereka miliki baik dari segi agama, mata pencaharian, kesenian dan lain sebagainya.


Tujuan Penulisan

1.      Memperkenalkan kebudayaan Sunda
2.      Menjelaskan apa yang ada di dalam kebudayaan Sunda
3.      Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar

  

BAB 2

KEBUDAYAAN SUKU SUNDA

Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaan- kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :

1.      SISTEM KEPERCAYAAN

Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak beragama Islam,      tetapi juga ada yang beragama Katolik, Kristen, Hindu dan Budha diantaranya suku baduy yang     tinggal di daerah Banten. Praktek-praktek sinkretisme dan mistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta.  

Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosialdipertahankan dengan kegiatan saling memberi. Dalam kepercayaan Sunda ada lakon pantun        Lutung Kasarung yang adalah salah satu tokoh budaya mereka yang percaya Allah yang Tunggal  (Guriang Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia untuk memelihara       kehidupan manusia.       

2.      SISTEM KEKERABATAN

Sistem kekerabatan orang Sunda bersifat parantel atau bilateral yaitu hak dan kedudukan anggota keluarga dari pihak ayah maupun dari pihak ibu sama.
  • Tujuh generasi ke atas: bapa-indung (ayah-ibu), aki-nini (kakek-nenek), buyut (cicit)
  • Tujug generasi ke bawah: anak, incu/putu (cucu), buyut (cicit), bao 

3.      MATA PENCAHARIAN

Mata pencaharian pokok masyarakat sunda adalah:
-  Bidang pertanian, seperti padi, palawijaya, dan sayur-sayuran.
-  Bidang perikanan, seperti tambak udang.
-  Bidang perkebunan, seperti teh, kelapa sawit, karet dan kina.
Selain bertani, berkebun, dan mengelola ikan ada juga yang bermata pencaharian berdagang, pengrajin dan beternak tergantung dengan keadaannya.

4.      KESENIAN

-            SENI TARI

a.         Tari Jaipong
Tanah Sunda dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional yaitu Ketuk Tilu. Tari ini dibawakan dengan iringan musik Degung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go'ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan 'Orkestra' dalam musik Eropa/Amerika. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang berpasangan atau berkelompok. Jaipong juga sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan, atau pesta pernikahan.

b.        Tari Merak
Selain tari jaipongan, tanah pasundan ini memiliki Tari Merak. Raden Tjejep Somantri menciptakan gerakan Tari Merak. Sesuai dengan namanya, Tari Merak merupakan implentasi dari kehidupan burung Merak. Dalam pertunjukannya biasanya ditampilkan secara berpasangan dengan masing-masing penari memerankan sebagai merak jantan atau betina. Dengan iringan lagu gending Macan Ucul para penari mulai menggerakan tubuhnya dengan gemulai layaknya gerakan merak jantan yang sedang tebar pesona.

c.         Tari Topeng
Tari topeng dari Cirebon, Jawa Barat, merupakan seni tari pertunjukan yang sarat akan simbol-simbol bermakna yang diharapkan bisa dipahami oleh penontonnya. Simbol yang dimaksud bisa berupa nilai kepemimpinan, cinta atau kebijaksanaan yang disampaikan melalui media Tari Topeng. Bahkan di Cirebon, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga menggunakan tarian ini sebagai alat untuk menyiarkan agam islam, sekaligus menjadi hiburan di lingkungan keraton.

d.        Reog
Di daerah Jawa Barat terdapat kesenian yang disebut Reog, kesenian ini pada umumnya ditampilkan dengan bodoran, serta diiringi dengan musik tradisional yang disebut Calung. Kesenian ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang mempunyai bakat melawak dan berbakat seni. Ksesenian ini ditampilkan dengan membawakan sebuah alur cerita yang kebanyakan cerita dibawakan adalah cerita lucu atau lelucon

e.         Sisingaan
    Sisingaan merupakan kesenian yang berasal dari daerah Subang, Jawa barat. Kesenian ini ditampilkan dengan cara menggotong patung yang berbentuk seperti singa yang ditunggangi oleh anak kecil dan digotong oleh empat orang serta diiringi oleh tabuhan gendang dan terompet.

-            SENI MUSIK DAN SUARA
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan dengung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang disebut Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari. Berikut ini salah satu lagu daerah Sunda:  

·            Bubuy Bulan
·            Es lilin
·            Manuk Dadali
·            Tokecang
·             Warung pojok

-            KARYA SASTRA
Di bawah ini beberapa daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah kebudayaan Sunda.

·            Babad Cerbon
·            Cariosan Prabu Siliwangi
·            Carita Ratu Galuh
·            Carita Waruga Guru
·            Kitab Waruga Jagat
·            Layang Syekh Gawaran
·            Pustaka Raja Purwa
·            Sejarah Banten
·            Suluk Wuyung Aya
·            Wahosan Tumpawarang
·            Wawacan Angling Darma
·            Kitab Pramayoga


-            WAYANG GOLEK
Jepang boleh terkenal dengan ‘Boneka Jepangnya’, maka tanah Pasundan terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan di dimainkan oleh seorang sutradara merangkao pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong. Pementasan Wayang Golek diiringi musik Dengung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya.

-            ALAT MUSIK
·           Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang di mainkan dengan cara di goyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang dari ruas-ruas yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik   (da-mi-na-ti-la)
·        Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938.

5.      BAHASA
Bahasa yang digunakan oleh suku ini adalah bahasa sunda. Bahasa Sunda adalah bahasa yang diciptakan dan digunakan sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda, dan sebagai alat pengembang serta pendukung kebudayaan Sunda itu sendiri.


BAB 3

KEKUATAN KEBUDAYAAN SUNDA (STRENGHT)

a.    Budaya yang ada di Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah terutama budaya sunda. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut.

b.    Kekhasan budaya sunda memiliki kekuatan tersendiri. Terbukti tidak sedikit warga asing yang mempelajari budaya sunda seperti belajar bahasa, tarian, atau barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan.  Dengan beragamnya seni semakin banyak keunikan budaya yang menjadi warisan dunia.

KELEMAHAN KEBUDAYAAN SUNDA (WEAKNESS)

a.    Kurangnya pembelajaran budaya, peran masyarakat terutama orang tua serta pemerintah   sangat penting, seperti memeberikan pengetahuan wawasan kebudayaan sunda kepada para anak-anak sehingga mereka biasa mencintai kebudayaan mereka sendiri dibandingkan dengan kebudayaan asing.

b.  Kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya sunda sekarang ini masih dibilangsangat minim, karena masuknya budaya asing yang lebih trendy atau praktis sehingga kebudayaan luar  sesuai dengan perkembangan zaman.

PELUANG KEBUDAYAAN SUNDA (OPPURTUNITY)

a.   Kemajuan Pariwisata seperti kebun teh, puncak dsb dapat menarik para wisatawan ataupun turis bebagai mancanegara dan mengakibatkan peningkatan devisa negara.
b.   Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi akan berdampak positif terhadap budaya jika adanya akulturasi budaya yaitu ciri khas dan identitas kebudayaan semakin berkembang.
c.   Banyaknya lembaga atau pihak di luar negeri yang tertarik akan budaya bangsa baik berupa benda peninggalan sejarah maupun dengan kesenian dan nilai tradisi.
d.    Dengan kemajuan teknologi membuka peluang untuk melestarikan kekayaan budaya.
e.    Kekayaan budaya yang melimpah mampu menjadikan daya tarik budaya sebagai magnet untuk mendatangkan wisatawan.

TANTANGAN KEBUDAYAAN SUNDA (THREATS)

a.    Masih kurangnya penghargaan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual di bidang kebudayaan.
b.    Lemahnya SDM  pengelola kekayaan budaya
c.    Pengaruh budaya asing akan berdampak negatif terhadap ketahanan budaya.


BAB 4


KESIMPULAN:
Suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku Sunda memiliki kharakteristik yang unik yang membedakannnya dengan masyarakat suku lain. Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan yang dimilikinya baik dari segi agama, bahasa, kesenian, adat istiadat, mata pencaharian dan lain sebagainya.
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa budaya bangsa kita bernaeka ragam, tetapi disamping itu banyak kurangnya kesadaran masyarakat kita akan pentingnya buday kita, olh karena itu kita para generasi muda harus menjaga dan melestraikan serta menanamkan dalam hati budaya bangsa kita.


SARAN:

  •         Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya Sunda

•    Lebih mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya Sunda beserta pemberdayaan dan pelestariannya

•      Selalu mempertahankan budaya Sunda agar tidak punah


DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar